Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut partainya menang di 130 daerah dalam pilkada serentak 2020 se-Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 40 daerah merupakan kader internal partainya.
“PAN menang di 130 daerah. Namun, untuk kader sendiri (yang terpilih sebagai kepala daerah) sekitar 40-an (orang),” kata Zulhas di Surabaya, dilansir dari Tribun Jatim, Minggu (13/12).
Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi, menambahkan, angka ini telah sesuai target partai.
“Sebelum Pilkada, kami sebenarnya telah memetakan daerah mana saja yang akan dimenangkan,” kata Yoga dikonfirmasi terpisah.
Sekalipun demikian, Yoga merinci, tak semua daerah yang ditargetkan bisa menang dapat meraih keunggulan. Misalnya, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang mengusung Mulyadi (kader Demokrat) dengan Ali Mukhni (kader PAN) sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar.
Mulyadi sempat menyandang predikat tersangka beberapa hari sebelum pencoblosan, 9 Desember lalu. Mulyadi dinilai kampanye melalui media televisi lebih awal dari jadwal KPU sehingga masuk dalam dugaan tindak pidana pemilihan.
Berdasarkan Quickcount, Pasangan Mulyadi-Mukhni berada di peringkat ketiga (26,87 persen) di bawah pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldy (32,87 persen) dan Nasrul Abit-Indra Catri (30,45 persen).
“Prediksi kita menang. Namun, karena status tersangka mempengaruhi persepsi pemilih,” katanya.
Sebaliknya, ada pula beberapa daerah yang dinilai cukup berat untuk dimenangkan, justru unggul dengan dominan. Di antaranya Pilkada Ponorogo dan Gresik.
Di Gresik, mereka mengusung Fandi Akmad Yani (Gus Yani)- Aminatun Habibah berkoalisi dengan Golkar, PDIP, Nasdem, Demokrat, dan PPP. Sedangkan di Ponorogo, PAN mengusung Sugiri Sancoko -Lisdyarita berkoalisi dengan PDI Perjuangan, PPP, dan Hanura.
Baik di Ponorogo maupun Gresik, PAN melawan pasangan calon yang tak mudah, berpredikat petahana.
“Lawan di Ponorogo dan Gresik cukup berat, namun ternyata menang,” katanya.
Termasuk di Kabupaten Blitar, PAN yang berkoalisi dengan PKB dan PKS, sukses mengantarkan Rini Syarifah dan Rahmat Santoso mengalahkan Rijanto-Marhaenis yang merupakan pasangan petahana.
“Di Blitar pun demikian,” ujar Yoga.
Kemenangan di 130 daerah pada pilkada serentak 2020 sebenarnya lebih rendah dari kemenangan di 2015 yang mencapai 140 daerah. Menurut Yoga, ada sejumlah pertimbangan yang membuat partainya menurunkan target dibanding periode sebelumnya.
“Kami memperhatikan situasi koalisi dan potensi pasangan calon di masing-masing daerah. Ini sudah kami prediksi melalui survei,” pungkasnya.
Related posts
Terkini
- PAN Harap Bank Syariah Indonesia Jadi Leading Sector Pemulihan Ekonomi Nasional March 9, 2021
- PPKM Mikro Diperpanjang, PAN Minta Data Evaluasinya Dibuka March 9, 2021
- Fraksi PAN Tolak RUU Ibu Kota Negara Masuk Prolegnas 2021 March 9, 2021
- PAN Ajak Masyarakat Beli Produk Dalam Negeri March 5, 2021
- Pertama di Madura, Gaji Anggota DPR PAN Dihibahkan Untuk Petani March 5, 2021