Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Abdul Hakim Bafagih meminta pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk memberikan perhatian khusus pada atlet-atlet Indonesia pasca usia kompetitifnya.

Menurutnya, hal tersebut patut menjadi fokus Kemenpora mengingat sisa anggaran yang dapat dialokasikan untuk pemberdayaan atlet masih banyak.

Lihat postingan ini di Instagram

Saya menyampaikan perlunya pelatihan dan perhatian khusus kepada atlet-atlet Indonesia pasca usia kompetititif, jangan sampai setelah pensiun tidak bisa apa-apa dan nasibnya tidak jelas. Atlet yang pada masa jayanya biasanya hidup royal, kebiasaan ini banyak yang kebawa hingga masa pensiun. Maka usulan saya ini perlu diperhatikan, mengingat sisa anggaran yang dapat dialokasikan untuk pemberdayaan atlet masih banyak. Saya juga ikut prihatin terhadap kegaduhan yang disebabkan miskomunikasi di Surabaya beberapa saat yang lalu, soal bau sampah di komplek Gelora Bung Tomo, mudah-mudahan kondisi seperti ini tidak terjadi lagi karena indonesia akan menjadi tuan rumah piala dunia U-20 di 2021, jangan sampai karena masalah sepele seperti ini mencoreng marwah dan harga diri Indonesia sebagai bangsa besar. Terakhir saya menyampaikan kepada Menpora perlunya paham akan “how to deliver konten”, konten bagus saja tidak cukup, kalau tapi bisa diterima kalangan "millenial" juga percuma. Perlu ada strategi komunikasi yang baik agar kita bisa nyambung secara frekuensi pada kalangan muda, termasuk pilihan saluran komunikasinya, tidak hanya kontennya. #AHBmedia

Sebuah kiriman dibagikan oleh Abdul Hakim Bafagih (@abdulhakimbafagih) pada

 

“Saya menyampaikan perlunya pelatihan dan perhatian khusus kepada atlet-atlet Indonesia pasca usia kompetititif, jangan sampai setelah pensiun tidak bisa apa-apa dan nasibnya tidak jelas,” kata Hakim saat Rapat Dengar Pendapat bersama Menpora Zainudin Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11).

Selain masalah nasib para atlet pasca usia kompetitifnya, Hakim juga menyampaikan keprihatinnya terkait bau sampah di Kompleks Gelora Bung Tomo di Surabaya yang sempat menimbulkan kegaduhan beberapa waktu lalu. Menurutnya, masalah ini disebabkan oleh miskomunikasi.

“Mudah-mudahan kondisi seperti ini tidak terjadi lagi karena Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di 2021, jangan sampai karena masalah sepele seperti ini mencoreng marwah dan harga diri Indonesia sebagai bangsa besar,” jelasnya.

Ia juga berpesan kepada Menpora tentang perlunya paham “how to deliver konten” kepada masyarakat di era digital saat ini, Hakim menilai konten bagus saja tidak cukup namun perlu adanya strategi komunikasi yang baik agar bisa diterima kalangan anak muda atau biasa disebut kaum milenial.

“Konten bagus saja tidak cukup, tapi juga bisa diterima kalangan milenial. Perlu ada strategi komunikasi yang baik agar kita bisa nyambung secara frekuensi pada kalangan muda, termasuk pilihan saluran komunikasinya, tidak hanya kontennya,” pungkasnya.