Pemerintah mulai menerapkan new normal untuk menggeliatkan lagi aktivitas masyarakat di berbagai sektor yang terpuruk akibat Corona, dengan protokol pencegahan Covid-19.

Namun, sektor pendidikan hingga saat ini belum ada kebijakan jelas.

Ketua DPP PAN, Zita Anjani, mempertanyakan kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim yang dinantikan murid, guru, termasuk orang tua murid.

Sebab, sekolah mulai masuk dan tahun ajaran baru akan dimulai 13 Juli 2020.

“Saya tunggu-tunggu gercep Mas Menteri kok belum ada. Akhirnya saya harus minta Mas Menteri Pendidikan Nadiem Makarim untuk segera berinovasi dan menerapkan Sistem Pendidikan New Normal,” ucap Zita, dilansir dari Kumparan.com, Jumat (5/6).

“Jangan tunggu-tunggu. Kebijakan hari ini tidak memberikan kepastian untuk pendidikan anak, kami para pendidik butuh solusi konkret,” imbuhnya.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu mengatakan belum ada kurikulum yang jelas untuk opsi belajar di rumah.

Alih-alih ada panduan, Nadiem disebut Zita, justru terkejut akses internet tidak merata.

Belum lagi, kualitas SDM pendidikannya yang masih belum adaptif terhadap teknologi.

“Kita tahu, Mas Menteri Nadiem ini kan latar belakangnya dari Startup Gojek yang sukses se-Indonesia, bahkan merambah ke negara-negara Tetangga. Pak Presiden juga percayakan sistem pendidikan Indonesia ke Mas Menteri kan skillnya itu jago di bidang IT Startup,” tuturnya.

“Saya kira pasti bisa bikin inovasi terapkan sistem Nasional Online Guided Learning atau Sistem Belajar Terpadu Online Nasional,” lanjut Zita.

Selain itu, dia juga tidak melihat adanya upaya upgrading orang tua murid. Padahal, orang tua yang jadi ujung tombak keberhasilan program pendidikan di masa pandemi.

“Sekolah atau sistem pendidikan yang sudah siap, uji saja pelaksanaan pendidikan online yang sesuai standar. Jadi, tidak perlu menunggu semuanya dulu. Biar ada pembelajaran,” saran Zita.

Zita mendesak Nadiem segera muncul dengan menjelaskan kebijakan yang akan diterapkan untuk pendidikan di masa pandemi yang kini masuk new normal.

“Sekali lagi, tolong segera Mas Menteri jangan tunggu virusnya hilang, kami tunggu solusinya. Kita harus bangkit! Saya tidak bilang sekolah harus dibuka. Tapi sistem pendidikannya jangan di-lockdown, harus inovasi sesuaikan zaman,” kritiknya.

“Itu daripada HP anak-anak pakai untuk nonton Youtube dan lain-lain, tolong Mas Menteri buatkan Online Aplikasi Terpadu Holistic yang bisa diaplikasikan, bahkan diwajibkan pakai selama PSBB untuk seluruh anak Indonesia. Saya yakin ini bukan saja jadi terobosan tapi sumber Ladang Pahala untuk Mas Menteri,” pungkasnya.