Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mengkritik kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Mendikbud Nadiem Makarim. Zita menyarankan agar Nadiem mundur dari jabatannya.
Mulanya, dalam acara Mata Najwa yang disiarkan pada Rabu (5/8) malam lalu, Mendikbud Nadiem mengaku menampung banyak keluhan orang tua dan murid terkait PJJ ini. Namun, Nadiem menjelaskan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa digunakan untuk pulsa kegiatan PJJ ini.
Namun, Zita menilai, dana BOS itu tidak cukup. Dia meminta Nadiem mengundurkan diri jika memang tak memahami persoalan pendidikan di Indonesia.
“Mas Menteri bangga sekali dengan dana BOS? Tahu tidak, kalau itu tidak cukup? Ini saya bahas biar Mas Menteri paham. Sudah hampir 5 bulan Dunia Pendidikan mati suri. Jika Mas Menteri bilang pertaruhkan kehormatan, sekarang waktunya tepati ucapan anda. Mundurlah jika pendidikan bukan bidang Anda,” kata Zita dalam, dilansir dari Detikcom, Jumat (7/8).
Selain itu, Zita mengkritik penjelasan Nadiem soal dana BOS untuk kegiatan PJJ. Dia menilai Nadiem hanya berbicara berputar-putar saja.
“Saya semalam dengar penjelasan Mas Menteri di Mata Najwa, soal penggunaan dana BOS. Saya miris ngeliat sekelas menteri jago sekali muter-muter bicaranya. Perihal BOS, bayangkan, contoh SMP, Per siswa 1,1 juta/tahun, kalau di sebuah sekolah swasta ada 161 orang, maka ada 177 juta,” ujar Zita.
“Kalau per anak butuh 100 ribu per bulan untuk internet, sisanya cuma 32 juta buat bayar gaji honorer, biaya listrik, renovasi, dan lainnya. Ini kan tidak masuk akal. Mereka tidak ada keharusan juga kok buat beliin paket data,” tambah Zita.
Dia pun menegaskan, dana BOS memang meningkat. Namun, hal itu menurutnya tak bisa untuk membiayai kegiatan PJJ.
“Mas Menteri, saya paham dana Bos tahun ini meningkat 6,03% di banding tahun 2019. Besaran biaya tiap jenjangnya naik Rp. 100.000 per siswa, meningkat dari tahun sebelumnya. Tapi tidak bisa di simpulkan dana BOS cukup membantu untuk kebutuhan internet siswa,” ungkapnya.
Zita pun memaparkan soal ketimpangan sekolah-sekolah negeri yang ada di Indonesia. “Data Kemendikbud di tahun 2018, ada 41.458 sekolah negeri yang tertinggal dan sangat tertinggal, itu baru sekolah negeri, dan terhitung 2 tahun yang lalu. Cukup menggambarkan kondisi sekolah kita di Indonesia,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam acara Mata Najwa, Nadiem menyebut dana BOS bisa dipergunakan untuk kegiatan PJJ. Dia pun meminta Kepala Sekolah dan orang tua memakai dana itu.
Related posts
Terkini
- PAN Harap Bank Syariah Indonesia Jadi Leading Sector Pemulihan Ekonomi Nasional March 9, 2021
- PPKM Mikro Diperpanjang, PAN Minta Data Evaluasinya Dibuka March 9, 2021
- Fraksi PAN Tolak RUU Ibu Kota Negara Masuk Prolegnas 2021 March 9, 2021
- PAN Ajak Masyarakat Beli Produk Dalam Negeri March 5, 2021
- Pertama di Madura, Gaji Anggota DPR PAN Dihibahkan Untuk Petani March 5, 2021