Pan.or.id, Jakarta – Partai Amanat Nasional (PAN) mempertimbangkan membentuk poros baru untuk Pilgub Jatim 2018. Hal ini demi membuktikan bahwa di Jatim tidak hanya ada dua calon saja, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

Sekretaris Jenderal DPP PAN, Eddy Soeparno berkata, pembentukan poros baru di Jatim akan melibatkan Partai Gerindra. Pasalnya, hingga kini partai besutan Prabowo Subianto itu masih bersikap abu-abu alias belum menentukan pilihan.

“Kita mempertimbangkan pembentukan poros baru bersama parpol yang belum menentukan paslonnya, seperti Gerindra,” kata Eddy kepada Okezone, Rabu (8/11/2017).

PAN sendiri memiliki dua sikap dalam Pilgub Jatim ini, yakni memilih Khofifah dan membentuk poros baru bilamana kesepakatan-kesepakatan dengan Ketua Umum Muslimat NU itu tidak tercapai.

 Eddy melanjutkan, bila nantinya poros baru terbentuk, maka PAN dan Gerindra memiliki cukup kursi untuk memajukan calonnya sendiri. Perolehan suara dua partai tersebut yakni 20 kursi di DPRD, sebagaimana syarat yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“PAN dan Gerindra cukup kuat untuk mengusujg paslon, karena mencapai 20 kursi di DPRD Jatim,”. ungkap Eddy.

Pada Pilgub Jatim, Eddy telah menyiapkan tiga orang kadernya untuk maju sebagai calon wakil gubernur. Mereka ialah Bupati Brojonegoro Suyoto, Ketua DPW PAN Jatim Masfuk, dan Anggota DPR RI yang juga musisi Anang Hermansyah.

“Kita juga menyodorkan kader handal kita seperti Suyoto, Masfuk atau Anang Hermansyah sebagai cawagub,” ungkap Eddy.

Kendati demikian, PAN hingga kini masih terus berkomunikasi dengan Khofifah terkait pencalonannya. Namun, bila tak bertemu kata sepakat, maka PAN memutuskan membentuk poros baru.

“Kita menjalin komunikasi dengan seluruh tokoh yang berpeluang memimpin Jatim, termasuk Ibu Khofifah,” pungkasnya.