Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyampaikan, energi nuklir merupakan alternatif yang harus dikaji bersama.

Pasalnya, energi nuklir dapat menjadi bahan pembangkit listrik dan menjadi alternatif bahan bakar yang dapat memperbaiki lingkungan. Energi nuklir juga bisa menghasilkan produksi listrik secara konsisten untuk puluhan tahun, bahkan sampai 60 tahun.

“Energi nuklir merupakan energi alternatif yang tidak terbantahkan, menjadi keniscayaan untuk kita memikirkan energi nuklir sebagai alternatif di masa mendatang. Energi nuklir teruji dari segi lingkungan hidup,” kata Eddy, di Ruang Pimpinan Komisi VII, Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12) seperti dikutip dari website resmi DPR RI.

Menurut Eddy, perlu pemahaman lebih dalam lagi tentang penggunaan energi nuklir ini sebagai alternatif di masa mendatang serta perlunya kajian lebih lanjut dari segi lingkungan hidup hingga keamanan.

Karena pada dasarnya penggunaan energi nuklir harus mengedepankan faktor keselamatan dan keamanan yang tinggi. Untuk itu, perlu kajian yang lebih teliti tentang lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang potensi gempanya lebih rendah, seperti Kalimantan, Kepulauan Bangka Belitung, dan wilayah Jawa bagian Utara.

“Kita perlu antisipasi ke depannya masalah peningkatan teknologi, masalah keamanan pasti akan selalu ditingkatkan,” jelas Eddy.

Meskipun saat ini teknologi telah mengalami kemajuan sehingga saat ini kecelakaan di reaktor nuklir relatif rendah, namun sosialisasi tentang nuklir kepada masyarakat tetap dibutuhkan.

“Harus ada kampanye nasional yang objektif dan mendidik bagi masyarakat untuk mereka memahami dan menerima energi nuklir sebagai energi masa depan,” tandasnya.