Pengurus dan Kader PAN Jawa Timur terus berbenah mempersiapkan strategi memenangkan Pilkada Serentak 2020 nanti.
Untuk menghadapi pesta politik lima tahunan ini, PAN memilih menerapkan strategi seperti yang dilakukan pada pemilihan gubernur (pilgub) Jatim 2018 lalu.
”Untuk pilkada 2020, kami belajar dari Pilgub 2018. Strateginya sama,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jatim, A Basuki Babussalam kepada Surya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (15/10/2019).
Untuk diketahui, pada pilgub 2018 lalu, PAN menjadi satu dari sembilan parpol yang mengusung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak. Pada akhirnya, pasangan Khofifah-Emil mengalahkan rivalnya saat itu, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.
Sekalipun demikian, PAN menjadi satu di antara beberapa partai politik yang memberikan dukungan di saat-saat terakhir menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tak hanya itu, PAN juga tak membuka pendaftaran kandidat secara resmi, berbeda halnya dengan beberapa partai lain. Tak hanya di Pilgub 2018, PAN juga sukses di dua pilgub sebelumnya. Yakni, kala menjadi pengusung Soekarwo dan Saifullah Yusuf di Pilgub 2008 dan 2013 silam.
”Di pilkada 2020 mendatang, kami juga akan seperti itu. Sebab, strategi ini terbukti efektif. Prinsipnya, kami tak ingin grusa-grusu (ceroboh) dalam menentukan pilihan,” kata Basuki yang juga Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PAN ini.
Menurutnya, dengan memperkuat mesin di internal partai, potensi kemenangan calon yang diusung akan lebih besar. Sebab, basis pemilih PAN akan loyal terhadap garis instruksi partai.
”Terbukti, lebih dari 90 persen konstituen PAN memilih calon yang diusung oleh PAN. Ini menjadi persentase terbesar dibanding beberapa partai pengusung lain,” kata Basuki.
Sekalipun demikian, pihaknya juga akan membuka komunikasi dengan para pengurus di daerah. Utamanya, dalam menjaring calon potensial.
”Kemungkinan, kami bisa saja tidak membuka pendafataran, apalagi bagi daerah yang tak memiliki banyak kursi (DPRD). Kami tak ingin jumawa,” katanya.
”Sebab, Pendaftaran itu hanya teknis. Prinsipnya, kami membuka seluas-luasnya bagi calon yang ingin komunikasi,” pungkas Basuki.
Related posts
Terkini
- PAN Harap Bank Syariah Indonesia Jadi Leading Sector Pemulihan Ekonomi Nasional March 9, 2021
- PPKM Mikro Diperpanjang, PAN Minta Data Evaluasinya Dibuka March 9, 2021
- Fraksi PAN Tolak RUU Ibu Kota Negara Masuk Prolegnas 2021 March 9, 2021
- PAN Ajak Masyarakat Beli Produk Dalam Negeri March 5, 2021
- Pertama di Madura, Gaji Anggota DPR PAN Dihibahkan Untuk Petani March 5, 2021