TAKENGON – Masyarakat Kampung Lelumu, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, mengeluhkan kampung mereka kerap kebanjiran sejak dibukanya jalan ke Jagong Jeget di masa Orde Baru. Pasalnya jalan tersebut membelah kawasan pegunungan yang ada di tempat itu.
“Sejak ada jalan itu, banjir datang setiap tahun, dan sangat mengancam masyarakat Kampung Lelumu,” kata Kaur Umum Kampung Lelumu, Nurdin, ketika dikunjungi Anggota DPR Aceh, Hj Ismaniar, SE, bersama DPRK Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh Tengah, Sabtu, 31 Oktober 2015.
Sedikitnya 130 kepala keluarga mengungsi pascabanjir Sabtu, 24 Oktober 2015 lalu. Mereka khawatir dengan banjir susulan.
“Tahun inilah banjir yang paling besar,” ujar Nurdin.
Dia mengatakan masyarakat baru kembali ke rumah pada Jumat, 30 Oktober 2015 malam. Apalagi pemerintah telah menyiagakan alat berat untuk membersihkan sungai.
“Setelah kunjungan pak Bupati, alat berat dioperasikan. Masyarakat menjadi tenang,” ujar Nurdin.
Sementara Ketua Fraksi PAN DPRK Aceh Tengah, Ilhamuddin, mengaku sedang sedang memperjuangkan anggaran normalisasi Sungai Lelumu yang bersumber dari APBN sebesar Rp5 miliar.
Sungai Lelumu menjadi satu-satunya jalur tiga mata air yang bersumber dari pegunungan Bur Mungkur, Bur Jejem, dan Bur Tangkok Natu.
 
Sumber: http://portalsatu.com/berita/pembukaan-jalan-tembus-sebabkan-kampung-lelumu-kerap-banjir-1270