CIKEMBAR – Ada hal berbeda pada kegiatan simulasi tanggap darurat bencana alam gempa bumi yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi di Lapangan Yon Armed 13 Kostrad Cikembar Sukabumi, belum lama ini. Pasalnya, semua peserta simulasi masih anak-anak di bawah umur.
Semua peserta simulasi berjumlah 90 orang, yakni dari 30 orang siswa TK Kartika 9/17 Yon Armed 13 Kostrad Cikembar, 30 orang siswa PAUD Melati II Bantar Kalong Warungkiara dan 30 orang siswa PAUD Nurul Hikmah Ubrug Warungkiara. “Simulasi tanggap bencana alam gempa bumi yang diajarkan kepada anak-anak usia dini patut kita apresiasi, lantaran kesigapan harus dimiliki sejak dini,” ungkap Anggota DPR RI Komisi VIII Desy Ratnasari kepada Radar Sukabumi, saat meninjau langsung kegiatan.
Simulasi yang dilaksanakan bersama siswa/i PAUD dan TK ini, dapat memberikan pendidikan sadar bencana sejak dini. Minimal, mereka memahami ketika terjadi gempa, dari mulai langkah-langkah pertama yang harus dilakukan.
Ketika sejak dini sudah memiliki sadar bencana, kedua orang tua tidak terlalu kebingungan untuk mengarahkan buah hatinya ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
“Seorang anak akan lebih sigap dalam menyikapi bencana alam di lapangan, karena daya nalar mereka masih tajam serta mereka pasti lebih mudah untuk mengingatnya. Pasalnya, metode simulasi yang diterapkan kepada anak-anak itu berbeda dengan yang diterapkan kepada orang dewasa,” paparnya.
Simulasi sadar bencana lewat permainan-permainan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi agar mudah mereka ingat, sangat efektif membuat anak-anak tidak jenuh serta tidak ingin cepat pulang. Ke depan, simulasi sadar bencana harus semakin diintensifkan mengingat wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu wilayah yang cukup rawan akan bencana daerah.
“Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu wilayah yang rawan bencana gempa bumi, banjir serta longsor. Untuk mengantisipasi atau sigap sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, simulasi sadar bencana harus semakin ditingkatkan serta mengcover semua wilayah yang berada di Kabupaten Sukabumi serta dari semua golongan umur,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, masyarakat sadar bencana menjadi tanggung jawab semua pihak. Maka, perlu adanya dorongan yang positif dari semua pihak. Baik unsur pemerintah setempat, maupun Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Jika mayoritas masyarakat Kabupaten Sukabumi sudah sadar bencana serta sudah mengetahui langkah-langkah apa yang harus dilakukan, korban bencana mungkin bisa berkurang serta bisa diminimalisir. “Bencana alam sesuatu yang tidak bisa diprediksi, tapi jika masyarakat sudah sadar akan bencana mungkin dampaknya juga bisa diantisipasi,” pungkasnya.
 
Sumber: http://jabar.pojoksatu.id/sukabumi/2015/10/28/siswa-tk-paud-diajarkan-tanggap-bencana/