Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta Presiden Jokowi tidak memanjakan generasi muda atau kaum milenial.

“Bahwa Presiden Jokowi memanjakan milenial, saya pikir tidak, setiap zaman ada orangnya, dan pemerintah sudah mulai meretas jalan bagi milenial,” ujar Farah, dilansir dari Detikcom, Rabu (28/10).

Farah mengatakan pemuda merupakan aset untuk kemajuan bangsa. Namun, dia juga berpendapat oknum pemuda yang melakukan perusakan pada saat demo tidak dibenarkan.

“Sejatinya pemuda adalah aset negara, terlebih mengingat adanya bonus demografi yang tentu sangat berharga untuk kelanjutan masa depan bangsa. Ya yang jelas demo merusak fasilitas umum itu tidak dapat dibenarkan. Itu bukanlah demo melainkan wujud tindakan anarkis,” kata Farah.

Farah menyebut demo yang dilakukan anak muda merupakan sebuah keperdulian terhadap permasalahan bangsa. Sehingga menurutnya, perlu adanya pendidikan bagi kaum milenial.

“Saya contohkan di Hongkong, sekitar bulan Agustus 2019 lalu diguncang demo besar besaran selama 2 bulan, dimana ribuan hingga ratusan ribu pendemo turun ke jalanan yang digerakkan oleh para anak muda yang menuntut perubahan besar di negaranya, karena mereka menilai ada hal yang menurut mereka terdapat ketidakadilan Negara dalam memperlakukan warganya (yaitu UU Ektradisi),” jelas Farah.

“Artinya apa, kaum milenial juga peduli terhadap permasalahan bangsanya. Oleh karenanya kita wajib melakukan pendidikan politik bagi kaum milenial,” sambungnya.

Farah yang juga merupakan anggota DPR RI termuda ini menilai, kaum milenial di Indonesia menjadi aset penting dalam bidang digital disruption. Hal ini karena menurutnya Indonesia tidak memiliki teritori digital dan siber.

“Terlebih lagi milenial merupakan aset penting dalam ruang digital disruption, dimana RI secara eksplisit tak memiliki teritori digital dan siber. Milenial mengisi kekosongan ruang ini dan apabila tak dikelola bisa menjadi ‘asset internasional’,” tuturnya.

Diketahui sebelumnya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Jokowi tidak memanjakan generasi muda atau kaum milenial. Dia lantas mempertanyakan apa sumbangsih yang telah diberikan kaum muda milenial saat ini.