pan.or.id, Jakarta _ Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyadari saat ini ada ketidakpercayaan (distrust) generasi milenial terhadap partai politik.

Menurutnya, hal ini tidak semestinya terjadi.

“Kalau anak-anak muda, orang-orang pinter, yang berintegritas enggak mau ikut, ya jangan marah kalau partai diisi para pencoleng,” katanya ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/11/2017).

Mengenai strategi PAN untuk mengurangi distrust generasi milenial ini, Zulkifli menuturkan pihaknya terus meyakinkan anak-anak muda melalui berbagai kesempatan.

Dia juga mengatakan, memang dalam dunia politik tidak ada yang mudah. Ibarat pertarungan memperebutkan pengaruh, banyak orang yang harus diyakinkan.

“Ya capek. Tetapi, kalau ingin memperbaiki negerinya, ya ayo ikut. Capek? Capek memang,” katanya.

Kepada masyarakat, khususnya generasi milenial, Zulkifli mengingatkan bahwa berjalannya demokrasi akan sangat tergantung pada partai politik.
Sebab, partai politik lah yang melalui wakilnya, akan menjadi pembuat undang-undang.

“Undang-undang yang berpihak pada rakyat atau tidak, pro penegakkan hukum atau tidak, atau pro investor atau tidak,” ujar Zulkifli.

“Maka kalau anak muda enggak mau peduli siapa bupatinya, gubernurnya, presidennya, DPR-nya, itu sama juga masa bodoh terhadap masa depannya, tidak peduli sama masa depannya. Kan yang rugi dia sendiri,” katanya.