Sleman – Merawat bahasa Jawa bagian dari menjaga tradisi dan budaya yang dimiliki nenek moyang kita dan uapaya membentengi dari penggunaan bahasa jawa di kalangan masyarakat mulai tergerus oleh kemajuan zaman. Mempelajari budaya-budaya lokal adalah kewajiban kita bersama, karena dengan mempelajari budaya terdahulu berarti kita telah mempelajari sejarah.

Dan orang yang tidak lupa dengan sejarah, ia akan menjadi manusia yang tidak tercerabut dari nilai-nilai budaya lokal yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu kita. Sebagaimana disampaikan Wakil Bupati Sleman Dra. Hj. Sri Muslimatun M. Kes dalam Pembukaan Pelatihan Pranata Cara Bahasa Jawa yang diselenggarakan oleh Master Bima Aji Center di Gondang Donokerto Turi Sleman 13 Desember 2016,  pelatihan yang diikuti sekitar 60 peserta ini mencoba menjawab kegelisahan yang terjadi di masyarakat Sleman akan rendahnya penguasaan bahasa Jawa.  Ide-ide semacam sangat perlu digalakkan apalagi seiring keistimewaan DIYdalam melestarikan budaya Jawa, tidak hanya sebatas pada kegiatan seni berupa pertunjukkan semata, namun juga menyentuh kebudayaan yang bisa digunakan untuk oengembangan aspek moral, mental masyarakat , salah satunya melalui penggalakan  pemahaman bahasa Jawa dan  menjadikan Bahasa Jawa menjadi salah satu adat istiadat dan dilestarikan kembali sebagai bahasa tutur dalam kehidupan sehari-hari

Acara ini juga dihadiri segenap MUSPIKA Kecamatan Turi, Ibu Camat Turi Dra. Siti Wahyu Purwaningsih,  Kapolsek, Koramil Turi dan Dra Marthia Adel Heida anggota DPRD DIY,  LSBO PDM Sleman, Lurah Desa Donokerto dan masyarakat pemerhati dan pelestari budaya Jawa di Sleman yang sangat mengapresiasi acara tersebut.

sumber: https://fraksipansleman.wordpress.com/2016/12/14/aris-suranto-bersama-master-bima-aji-menjawab-kegelisahan-tergerusnya-budaya-jawa/