SUMENEP – Mengenal sosok H. Iskandar Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pria kelahiran Sumenep, 13 Desember 1958 ini, orangnya sangat komunikatif terhadap masyarakat dan selalu ikhlas dalam membantu orang lain.
Kemudian pada tahun 2004 H. Iskandar yang merupakan lulusan SMA Yayasan Pesantren Sumenep ini, mencoba untuk bergabung ke Partai Polisik Partai Amanat Nasional (PAN), bahkan dia juga mendapat kepercayaan dari partainya untuk maju sebagai wakil rakyat berangkat dari daerah pemilihan lima (Dapil-V).
Hal itu merupakan tantang baru bagi H. Iskandar, karena pencalonannya tidak ditempat dia tinggal, dan disamping itu banyak memiliki kerabat atau saudara. Sedangkan dari cost politik pada pemilu legislatif (Pileg) tentu akan lebih besar. Sebab seorang politisi akan merasa lebih berat jika diberi mandat maju di Dapil yang bukan tempat tinggalnya.
Namun, bagi H. Iskandar itu bukan tantangan yang cukup berat, melainkan bagaimana dia bisa memberikan pengabdian kepada masyarakat di Dapil V (Lima). Sebab dari pengalaman politik dinilai masih minim, sedangkan orang yang dikenalnya juga masih sangat sedikit.
“Syukur Alhamdulillah, saya langsung bisa diterima oleh masyarakat di Dapil V (Lima) dengan mempercayainya sebagai wakil rakyat mereka untuk duduk di gedung DPRD Sumenep,” kata H. Iskandar Anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Dari Partai Amanat Nasional (PAN), Sabtu (14/11/2015).
Tidak hanya kepercayaan masyarakat daerah pemilihan lima (Dapil-V) ini tidak hanya membuatnya duduk di kursi DPRD Kabupaten Sumenep hanya satu periode, yakni mereka memberikan kepercayaan kepada H. Iskandar untuk menjadi wakilnya hingga tiga (3) periode, yakni periode 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019.
Namun demikian, meski rakyat sudah mempercayainya untuk menjadi wakilnya di gedung DPRD Sumenep, tidak membuat Pria yang sebelumnya berprofesi sebagai Konsultan Pengawas Engenering (KPE) ini melupakan rakyat. Melainkan dia tetap memberikan pengabdian terhadap masyarakat dan tidak pernah obral janji.
“Ya kuncinya harus selalu mengabdi kepada masyarakat, terutama para konstituen di kerjakan dengan secara ikhlas. Selain itu pula saya sangat jarang mengubral janji, dan jika menurut pandangan saya sulit direalisasikan, ya saya tidak berjanji kepada masyarakat, karean jika tidak ditepati akan menjadi catatan bagi mereka,” ujar bapak empat anak ini, kepada newsmadura.com.
Tidak hanya konstituennya, Suami dari Yulia Fatmawati ini juga dikenal sebagai pejuang bagi partainya. Bahkan Iskandar merupakan salah satu perintis atau pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) di Kabupaten Sumenep. Bersama rekan-rekannya seperti Malik Efendi pada masa reformasi, ia menggagas berdirinya PAN di Bumi Sumekar ini.
Bahkan ia bukan seorang politisi instan yang cukup dengan bermodalkan uang dan ketokohannya, melainkan dia juga seorang loyalis terhadap partai politiknya, bahkan loyalitasnya terhadap partainya tidak di ragukan lagi. Karena selama tiga periode menjadi anggota DPRD Kabupaten Sumenep, dia tetap berangkap dari partai dan dapil yang sama.
“Saya diajak teman untuk bergabung ke PAN, tapi bukan karena itu, melainkan karena ke kaguman saya kepada pak Amin (Amien Rais) yang dikenal orangnya sangat kritis dan berani terhadap rezim Soeharto,” pungkasnya.
Pada waktu itu, keberadaan PAN tidak sebesar seperti sekarang ini, melainkan masih harus penuh perjuangan untuk membesarkannya. Sebab partai yang berlambang Matahari ini di identik dengan partai Muhammadiyah, sedangkan jika dilihat di Kabupaten Sumenep, masyarakatnya mayoritas NU, sehingga sangat sulit untuk cepat diterima oleh masyarakat dan tidak seperti partai lainnya.
“Padahal tidak begitu. PAN tidak identik dengan Muhammadiyah, bahkan tergantung mayoritas. Seperti di NTT ketua PAN-nya adalah seorang kristen,” ungkapnya.
Namun demikian, Iskandar tidak pernah berpikir untuk pindah ke lain partai. Bahkan dia menganggap ini sebuah tantangan dan harus bisa meyakinkan masyarakat jika PAN mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat di gedung DPRD Kabupaten Sumenep. Dengan tekadnya yang bulat dan memberikan pemahaman kepada masyarakat, akhirnya PAN dapat diterima.
“Ya memang sulit untuk membesarkan partai, karena selain juga butuh tenaga untuk selalu turun ke masyarakat, juga banyak biaya yang harus dikeluarkan, namun demikian itu semua saya lakukan demi partai dan masyarakat,” tandasnya.
Setelah partainya bisa diterima oleh masyarakat dan dirinya juga di percaya menjadi wakil rakyat, pengabdian Iskandar kepada masyarakat tetap sama seperti sebelumnya. Bahkan Iskandar dikenal seorang politisi yang cukup kritis di gedung DPRD Kabupaten Sumenep, tidak hanya itu saja sebagai wakil rakyat dia selalu memperjuangkan apa yang menjadi tugasnya utnuk menyampaikan aspirasi rakyat.
“Saya tidak ingin membohongi masyarakat, sebab mereka telah mempercayai saya untuk menjadi wakilnya dan memperjuangkan semua aspirasi yang diinginkan oleh rakyat,” pungkasnya.
Sumber: http://newsmadura.com/h-iskandar-15-tahun-mengabdi-pada-rakyat/
Related posts
Terkini
- PAN Harap Bank Syariah Indonesia Jadi Leading Sector Pemulihan Ekonomi Nasional March 9, 2021
- PPKM Mikro Diperpanjang, PAN Minta Data Evaluasinya Dibuka March 9, 2021
- Fraksi PAN Tolak RUU Ibu Kota Negara Masuk Prolegnas 2021 March 9, 2021
- PAN Ajak Masyarakat Beli Produk Dalam Negeri March 5, 2021
- Pertama di Madura, Gaji Anggota DPR PAN Dihibahkan Untuk Petani March 5, 2021