Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 negatif hingga 5,32 persen secara tahunan. Penyebabnya, turun drastisnya konsumsi rumah tangga hingga investasi.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengaku prihatin dengan kondisi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 yang anjlok 5,32 persen yang resmi diumumkan oleh BPS. Menurut dia, konsumsi rumah tangga sangat jatuh.
“Artinya, emak-emak tidak pegang duit,” kata Eddy dikutip dari Twitter, Kamis, 6 Agustus 2020.
Bukan cuma itu, Eddy menilai produksi rokok juga mengalami terjun bebas. Sehingga, berdampak kepada masyarakat yang sudah kecanduan rokok terpaksa harus ‘puasa’ dulu.
“Produksi rokok turun drastis. Artinya, para ‘ahli hisap’ juga stop beli rokok karena dompetnya tipis. Prihatin,” ujar Sekjen PAN ini.
Resmi sudah. Ekonomi Indonesia triwulan II anjlok 5.32%. Konsumsi rumah tangga drop banget. Artinya emak-emak tidak pegang duit. Bahkan produksi rokok juga turun drastis. Artinya, para “ahli hisap” juga stop beli rokok karena dompetnya tipis. Prihatin. pic.twitter.com/llJtkNWHag
— M Eddy Soeparno (@eddy_soeparno) August 5, 2020
Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, konsumsi rumah tangga mengalami penurunan hingga –5,51 persen. Jauh lebih rendah dari pertumbuhan kuartal II-2019 yang tumbuh 5,18 persen.
Padahal, porsinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 57,85 persen. Tertinggi, jika dibandingkan sumber pertumbuhan ekonomi lainnya dari struktur menurut pengeluaran.
Related posts
Terkini
- Saleh Daulay Serahkan Santunan Kematian Jamsostek, Tiga Ahli Waris Terima Rp 42 juta August 4, 2022
- Intan Fauzi Konsisten Tebar Program Bermanfaat Buat Warga August 4, 2022
- Tumbuhkan Ekonomi, Frkasi PAN Medan Dukung Fashion Festival di Balai Kota August 4, 2022
- DPD PAN Tana Tidung Siapkan Wajah Baru Bertarung Pileg 2024 August 4, 2022
- Sayangkan Fanatisme Suporter yang Memakan Korban, Politisi PAN: Mohon Usut Tuntas Kasus Korban Tri Fajar Firmansyah August 4, 2022