Pernyataan Staf Khusus Mensesneg Faldo Maldini yang mengkritik mural ditanggapi Juru Bicara (Jubir) Muda Partai Amanat Nasional, Dimas Akbar.
Menurut Dimas, yang disampaikan Faldo bahwa kalau lapar beli makan dan bukan beli cat adalah cerminan bahasa sarkasme, yang bermuatan anti kritik, dan tidak memahami filosofis mural.
Justru bahasa Faldo lebih tepat justru ditujukan kepada pemerintah.
“Kritik Faldo itu sebenarnya tepat ditujukan untuk pemerintah sendiri. Karena kondisi negara dan masyarakat sedang susah maka lebih baik bantu rakyat, bukan malah mengecat pesawat,” kata Dimas di Jakarta, Minggu (15/8).
Dimas yang juga pendiri Ruang Sandi ini berpendapat, kebebasan berekspresi dalam bentuk kritik seharusnya mendapat apresiasi, bukan malah dicaci.
“Mural itu bagian dari kritik sosial dan sebagai sarana kebebasan berekspresi dan berpendapat yang dituangkan dalam bantuk lukisan dan bahasa, yang seharusnya kita rawat bersama sebagai komitmen terhadap demokrasi. Jadi sebaiknya Faldo nggak usahlah baper sama Mural,” ungkapnya.
Sebagai sesama politisi muda, Dimas mengajak Faldo dan politisi muda lainnya untuk bersama sama merawat semangat reformasi.
“Kita sebenarnya prihatin banyak politisi muda yang karena posisi tertentu lalu menjadi centeng, tidak memahami substansi demokrasi, yang anti kritik, dan nyinyir. Padahal mengkritik, memberikan saran pendapat, dan suasana kebebasan secara konstitusional ini adalah kemewahan yang kita dapat karena Reformasi. Ayo bareng bareng kita jaga,” tutup Dimas.
Related posts
Terkini
- Viva Yoga: PAN Tegaskan Penentuan Capres Hanya Urusan Waktu October 18, 2022
- Diikuti Ribuan Orang, Jalan Santai HUT PAN ke-24 Birukan Pantai Padang September 26, 2022
- Mendag Zulhas Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Daya Listrik 450 VA Menjadi 900 VA September 22, 2022
- Zulhas Usulkan Pemerintah Beli Hasil Panen Petani Rp100 Triliun per Tahun September 21, 2022
- PAN Sebut Pengesahan UU PDP Solusi Keamanan Data Pribadi Masyarakat September 21, 2022