Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PAN, Pangeran Khairul Saleh meminta Polda DIY meningkatkan tindakan preventif di sejumlah titik rawan kejahatan di wilayah mereka. Hal itu menyusul maraknya aksi klitih di wilayah tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

“Menurut saya Polda DIY mesti optimalkan cegah tangkal titik-titik rawan kejahatan di wilayah perkotaan dengan penjagaan yang intensif agar kejahatan anak muda tidak lagi terjadi di Yogyakarta,” kata Pangeran saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/4/2022).

Ia juga mendukung langkah Kapolda DIY Irjen Pol Asep Suhendar untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan secara berkala kepada pelajar SMP dan SMA terkait kejahatan jalanan.

Adapun kegiatan itu akan dilakukan oleh Bhabinkamtibmas.

“Juga akan ditingkatkan operasi razia pada tas bawaan pelajar,” tambahnya. Di sisi lain, ia menilai, Pemprov DIY perlu melakukan penangkalan aksi klitih agar tidak menjadi budaya baru.

“Termasuk pelibatan warga untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan wajib kembali digalakkan. Karena kalau kita lihat data yang ada ini bukan kejadian baru, (tapi) sejak 2017 sampai sekarang sudah ratusan lebih pernah terjadi klitih ini,” terangnya.

Ia menilai, diperlukan keterlibatan seluruh elemen, baik pimpinan pemda maupun budayawan untuk mengatasi persoalan ini. Pasalnya, aksi klitih dapat mencoret nama Yogyakarta yang dikenal sebagai kota budaya dan menjadi salah satu kota kunjungan wisata terbaik nasional.

“Solusinya bukan saja kita minta pihak Direskrimsus Polda DIY untuk usut tuntas pelakunya, tetapi semua elemen,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, aksi klitih terjadi di Yogyakarta pada Minggu (3/4/2022) dini hari.

Kali ini, klitih memakan korban jiwa seorang pelajar sekolah menengah atas (SMA).

Pelajar Daffa Adziin Albasith (18) yang jadi korban tewas klitih di Gedongkuning, Jogja ternyata anak anggota DPRD Kebumen Madkhan Anis.

Daffa menjadi korban klitih saat keluar untuk sahur.