Oleh Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN)
28 Oktober setiap tahu diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda, sebuah pengingat sekaligus penghargaan untuk perjuangan kaum muda bagi bangsanya. Momentum sejarah tersebut memberi tahu kita bahwa yang harus dilihat dari kaum muda bukanlah usianya belaka, tetapi kontribusi nyatanya untuk bangsa dan negara. Dari sana kita bisa mengambil inspirasi bagaimana seharusnya bangsa ini menempatkan dan memberi peran kepada angkatan muda.
Hampir tidak ada satupun momentum besar sejarah bangsa ini yang tidak melibatkan kaum muda. Tahun 1908, Kebangkitan Nasional digerakkan oleh anak-anak muda yang tergabung dalam Budi Utomo. Tahun 1912 Ahmad Dahlan muda mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah. 1926 Hasyim Asyari muda mendirikan Nahdlatul Ulama (NU). Lalu Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menjadi salah satu pernyataan besar dari rangkaian perjuangan dan aktivisime kelompok muda bangsa yang memimpikan berdirinya republik. Persatuan dan kesatuan menjadi nafas utama pergerakan mereka.
Jika kita perhatikan episode-episode berikutnya dari perjuangan kemerdekaan dan pendirian republik ini, anak muda tak pernah absen di dalamnya. Proklamasi 17 Agustus 1945 tak akan terjadi tanpa anak-anak muda yang terlibat dalam BPUPKI, PPKI, termasuk di dalamnya Soekarno muda, Hatta muda, bahkan para mahasiswa yang menculik dua proklamator itu sehari sebelum tanggal 17 dan memaksa keduanya mendeklarasikan kemerdekaan keesokan harinya.
Boleh dikatakan, bulat dan lonjongnya negeri ini dalam sejarah ditentukan oleh anak-anak muda. Mereka yang terlibat dalam politik dan aktivisme, para intelektual yang menulis, seniman, pengusaha dan lainnya. Hampir seluruh momentum besar berikutnya dari perubahan arah sejarah negeri ini didorong oleh anak-anak muda, sejak tahun 1960, 1970, 1980, hingga refromasi 1998. Aktor-aktor penggeraknya adalah anak muda.
Berkah demografi
Sekali lagi, anak muda tak boleh hanya dilihat sebagai kelompok masyarakat dalam rentang usia tertentu saja. Kaum muda adalah simbol dari semangat dan daya juang, lambang dari rasa cinta dan idealisme untuk memajukan negeri ini. Lewat visi dan imajinasi kaum muda seharusnya kita bisa melihat ke mana layar kapal negeri ini akan kita arahkan. Sebab merekalah yang memegang kompas peradaban menuju masa depan.
Indonesia hari ini harus bersyukur karena mendapatkan berkah demografi. Ini bukan sekadar ‘bonus’ yang bersifat kalkulatif saja. Ini adalah berkah yang di dalamnya terkandung nilai dan hikmah yang begitu besar. Berkah demografi ini memberi kita kekuatan sekaligus kesempatan, jumlah angkatan muda dan kelompok usia produktif merupakan populasi mayoritas di negeri ini. Postur demografi kita hari ini mirip dengan yang dimiliki Jepang pada tahun 1955, yakni ketika Jepang bersiap lepas landas dan menjadi kekuatan ekonomi dunia.
Banyak ekonom meramalkan pada tahun 2025 mendatang Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia, ada di urutan keempat atau kelima. Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, didukung oleh angkatan kerja dan kelompok usia produktif yang kuat, Indonesia bukan lagi semata pasar yang besar. Namun sekaligus kekuatan ekonomi yang akan menjadi pemain utama di kancah politik ekonomi global. Tugas kita hari ini adalah mempersiapkan anak-anak muda itu agar memiliki mentalitas yang kokoh serta visi kebangsaan yang mumpuni di tengah kompetisi global yang ketat.
Generasi milenial dan generasi Z hari ini digadang merupakan generasi emas yang akan membawa kejayaan Indonesia di tahun 2045. Mereka adalah Generasi Emas 2045. Selain kita bekali mereka dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman memimpin dan berorganisasi, perlu terus kita tanamkan juga rasa cinta yang kuat pada bangsa, kesetiaan pada NKRI dan Pancasila, serta visi kebangsaan yang sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 1945.
Kader bangsa
Di sinilah pentingnya momentum Sumpah Pemuda ini kita jadikan sebagai kesempatan untuk mencetak kader-kader bangsa. Semua elemen perlu bergerak bersama dan berkolaborasi memberi kesempatan serta melibatkan anak-anak muda di berbagai bidang. Kita sudah milihat bagaimana anak-anak muda mendisrupsi sekaligus merevolusi dunia industri, kini menjadi lebih lincah dan cepat. Lalu anak-anak muda di pemerintahan juga banyak memberikan gagasan dan terobosan baru untuk kebaikan bangsa ini kedepan.
Saya bersyukur telah banyak anak-anak muda terlibat dalam politik dan pemerintahan. Kini tampil anak-anak muda berprestasi yang ingin mengabdi untuk bangsanya. Pemerintah juga mengakomodasi dan memberi ruang seluas-luasnya bagi mereka. Di partai politik pun terjadi hal yang sama, kini banyak anak muda menjadi pemimpin politik, ikut terlibat dalam kompetisi demokrasi seperti Pilkada baik eksekutif maupun legislatif.
Di Partai Amanat Nasional (PAN), semangat ini pula yang saya bangun. Anak-anak muda diberi ruang untuk menjadi kader-kader yang kelak akan menggantikan estafet kepemimpinan oraganisasi, lebih jauh lagi estafet kepemimpinan negeri. Mereka bukan hanya dididik dan digembleng melalui serangkaian aktivitas pengkaderan, tetapi juga diberi kesempatan untuk mengimplementasikan pikiran mereka di dunia nyata.
Hari ini PAN menjadi salah satu partai yang memiliki banyak anggota legislatif muda di DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota/Kabupaten. Banyak juga di antara mereka yang menjadi kepala daerah. Tak sedikit pula yang memimpin partai di daerah menjadi pengurus DPC, DPD atau DPW, juga berbagai lembaga lain yang terafiliasi dengan partai ini. Komitmen PAN untuk mendorong kaum muda sudah bukan lagi di aras kata-kata, tetapi dalam kerja nyata.
Akhirnya, kepada merekalah kita menitipkan harapan. Sekaligus kepada merekalah kita wariskan sebaik-baiknya bekal yang kita miliki untuk senyata-nyatanya pengabdian bagi republik ini. Selamat hari Sumpah Pemuda.
Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN)
Related posts
Terkini
- PAN Harap Bank Syariah Indonesia Jadi Leading Sector Pemulihan Ekonomi Nasional March 9, 2021
- PPKM Mikro Diperpanjang, PAN Minta Data Evaluasinya Dibuka March 9, 2021
- Fraksi PAN Tolak RUU Ibu Kota Negara Masuk Prolegnas 2021 March 9, 2021
- PAN Ajak Masyarakat Beli Produk Dalam Negeri March 5, 2021
- Pertama di Madura, Gaji Anggota DPR PAN Dihibahkan Untuk Petani March 5, 2021