Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta Zita Anjani menyoroti tiga tahun kinerja Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta. Zita mengatakan, Anies tidak boleh melupakan janji kampanyenya tiga tahun lalu.

“Dua tahun lagi Anies ditugaskan untuk bangun Ibu Kota. Saya harap tugas sebagai kepala daerah dan janji 3 tahun lalu tidak dilupakan,” ujar Zita, dilansir dari Validnews, Sabtu (17/10).

Wakil Ketua DPRD DKI periode 2019-2024 itu mengatakan, saat kampanye Anies melontarkan janji mensejahterakan masyarakat ibu kota melalui program OK OCE dan DP 0 Rupiah. Menyoal DP 0 Rupiah, Zita mengatakan program itu hingga kini masih sepi peminat.

Menurut Zita pembangunan hunian DP 0 rupiah sudah dilakukan secara masif. Namun peminatnya hingga saat ini masih sepi.

“Pembangunannya masif, tapi minim penghuni. Entah karena pemasarannya yang kurang, atau syaratnya yang terlalu rumit, sehingga menyebabkan sepi peminat,” imbuh Zita.

Zita menegaskan apabila Pemprov DKI serius menggarap program DP 0 Rupiah, maka tak ada kasus warga yang masih tinggal di kolong jembatan atau samping rel kereta api. Zita juga menyinggung soal program OK OCE yang seharusnya bisa unjuk gigi di tengah pandemi.

“Dua program itu yang jadi isu hangatnya sekarang. Apalagi di tengah pandemi, banyak warga Jakarta yang di PHK, harusnya OK OCE jadi solusi utama. Karena sasarannya untuk meningkatkan wirausaha yang selaras penyerapan tenaga kerja,” ujar Zita.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan selain melihat janji kampanye, sukses tidaknya seorang kepala daerah bisa dilihat dari bagaimana orang tersebut menyelesaikan tugas. Salah satu tugas itu, Kata Zita, yakni menyusun dan mengajukan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Tapi selama kepemimpinan Pak Anies, terlambat pembahasan APBD menjadi hal yang lumrah, dan sudah terjadi dari tahun sebelumnya,” tutup Zita.

Sebenarnya, Zita melihat Anies Baswedan sudah merancang konsep kerja yang baik. Namun, implementasi di lapangan soal konsep tersebut harus ditingkatkan. Zita mengatakan agar kalimat ‘Maju Kotanya Bahagia Warganya’ tidak hanya menjadi slogan semata.