Sekretaris Fraksi PAN MPR RI Saleh P. Daulay mengkritik Universitas Gadjah Mada (UGM) karena membatalkan mendadak kuliah umum Ustadz Abdul Somad (UAS) di Masjid Kampus UGM.

Menurut Saleh, alasan yang disampaikan pihak UGM terkesan mengada-ngada.

“Alasan yang disampaikan sepertinya juga kurang mengena. Mestinya tidak ada yang perlu ditakutkan dan dikhawatirkan oleh insan akademis untuk mengikuti kegiatan keagamaan seperti itu. Semua pendengarnya pastilah memiliki tingkat kekritisan yang memadai untuk mengikuti ceramah dan pengajian seperti itu,” kata Saleh, seperti ydikutip dari Detikcom.

Saleh juga mengungkapkan pembatalan kuliah umum ini bisa menjadi contoh yang buruk bagi kehidupan demokrasi di Indonesia yang menjunjung nilai-nilai keberagaman dan berkeyakinan di Indonesia. Mengingat, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan.

“Katanya, kita harus mengembangkan budaya toleransi. Kalau betul kita menjaga toleransi, mestinya tidak ada pembatalan acara seperti itu,” ungkapnya.

Saleh juga mengimbau, pihak kampus tidak perlu terlalu khawatir yang berlebihan.

“Andaikata ceramah, pengajian, dan tabligh itu tetap dilaksanakan, dan kemudian ditemukan masalah dalam substansi ceramahnya, tentu hal itu bisa diperdebatkan dan didiskusikan. Jika ada yang melanggar aturan perundangan, bisa dilaporkan pada pihak yang berwajib. Ini kan belum terjadi, sudah dibatalkan. Sekali lagi, ini tentu sangat tidak baik,” tutupnya.

Sebelumnya, UGM membatalkan kuliah umum Ustadz Abdul Somad dikarenakan adanya ketidakselarasan antara acara dan pembicaranya.